Minggu, 02 November 2008

Kalau Cinta, Jangan Menyakiti

Cinta?? Ups! Siapa pun pasti dibuat mabuk kepayang. Berjuta cara, pasti akan kita lakukan, demi mendapatkannya. Tapi, jika dia sudah kita miliki, mengapa belakangan hari malah saling menyakiti ya? Apa bener, cinta itu diciptakan buat melahirkan sederet penyesalan?

Ngomongin cinta, bayangan kita langsung melambung tinggi. Indah banget. Cobain saja. Jika kita punya doi yang mau ngertiin kita, saat kita menangis, sedih, pasti ada orang yang mau menjadi tempat curhat. Bete, marah, kesal, ngomongin masalah dengan ortu, ada doi buat berbagi. Mm…bagaimana nggak indah? Andai kita dapat hadiah, prestasi membanggakan di sekolah atau ulangan bagus, ada doi juga yang menjadi supporter andalan.
Pacar memang bukan sekedar teman buat jalan, nonton bioskop, atau taman curhat. Dia bisa berperan sebagai sahabat sejati, kakak, atau bahkan orang kedua setelah ortu. Apalagi bila dia bisa diandalkan alias care dan setia. Komplit banget dech rasanya, jika kita sudah punya pacar. So, kenapa kita masih suka berantem sama dia, ya??
Ngaku dech, di antara sekian poin plus punya pacar, kita juga suka kesel dan berantem. Buntutnya, dia sakit hati. Kita pun uring-uringan sendiri , marah, tanpa jelas alasannya. Padahal cinta kan bukan buat menyakiti? Ihat saja dech, pemicu kita saling mengecewakan :

1. Posesif
Kita merasa dia milik kita sepenuhnya, sehingga apa saja kita harus tau. Dia dimana,
bergaul dengan siapa, terima SMS dan telepon dari mana, ngelakuin apa saja kita
wajib tau. Bahkan kalau perlu, dimana ada dia, disitu harus ada kita. Fuuihh…pegel
juga lho, dia selalu diikat seperti boneka.

2. Diktator
Kamu terlalu mengatur, apa-apa harus sesuai “perintah”-mu. Seperti dia harus antar
jemput, memakai baju yang kamu minta, bahkan seluruh seleranya harus berubah
dan menyesuaikan diri sama kamu. Inget dong, setiap orang kan unik, memiliki
karakter dan kemauan beda-beda. Meski dia pacar kita, bukan berarti dia juga bisa
diperlakukan sesukamu.

3. Negative Thinking
Apa-apa curiga, ih…pasti dia serba salah dech. Dia lagi terima telepon, kamu
langsung menginterogasi macam-macam. Pas ada SMS masuk, kamu langsung mau
ikutan tahu. Kalau isinya ngajak ketemuan, pasti mikirnya langsung negatif. Wah,
jangan curigaan dong. Belum tentu dia banyak teman itu berarti dia selingkuh.
Ambil positifnya dech, dia gaul karena dia friendly dan disegani banyak orang.
4. Mrs. or Mr. Perfect
Pernah nggak, tanpa sadar kamu mencela dia. Kelemahan dia, kamu ungkit-ungkit,
sampai membikin doi uring-uringan. Kita juga suka protes, karena nilai dia jelek,
meski dia sebenarnya sudah berusaha mati-matian. Coba deh, kamu sesekali memuji
dia. Mungkin dalam suatu bidang dia lemah, tapi dia punya sisi plus di bidang lain.
Boleh donk….Jangan celanya saja yang kamu berikan ke dia. Sedih juga lho.
Bayangin deh jika kita menjadi dia. Pasti hancur banget jika semua yang kita lakuin
Selalu dinilai jelek dan dicela.


PUPUK KASIH SAYANG
Namanya juga pacaran, pasti kedua belah pihak mesti saling menyesuaikan, termasuk kebiasaan buruk dan sisi posotifnya. Kita harus saling mengisi dan berbagi.
Jika dia lemah di A, kita lemah di B, kenapa nggak kita bantu dia di bagian yang dia gak mampu? So, gimana biar cinta kita nggak saling menyakiti ya?

a. Empati
Coba berempati. Jika dia menghadapi suatu masalah, jangan langsung dihakimi.
Bayangkan andai kita yang mengalami kejadian nggak mengenakkan itu…pasti
sedih juga, kan? Misalnya, dia lagi marah-marah melulu, gara-gara dia stres di
rumah, kedua ortunya sedang rebut.Kamu jangan langsung marah-marah juga.
Pahami deh, dia sedang pusing memikirkan masalah kelurga. Jika ditambah kamu
ikutan marah-marah…sedih banget kan?

b. Positive thinking
Coba selalu berpikir positif. Memang sich punya pacar , wajib waspada juga jika
Dia ngelaba. Tapi nggak semua cowok atau cewek suka ngelaba, kan? Misalnya,
Dia sibuk, aktif di OSIS. Kan oke-oke aja, asal dia tetap ingat kamu.

c. Komunikasi
Biasakan untuk always komunikasi.Apa yang nggak kamu suka, kompromikan dech
dengannya. Sebaliknya, kamu pun wajib terbuka dan rela untuk dikritik dia. Jadi,
nggak ada istilah cinta justru sling menyakiti, kan??







Tidak ada komentar: